Foto: Muhammad Soleh Kadir |
Menebarkan
spirit literasi di kalangan pelajar Sekolah Dasar, insan pendidik di Desa
Horinara ikut memperkenalkan buku-buku karya penulis setempat. Perkenalan ini
antara lain melalui hadiah pada perayaan Komuni Pertama. Komuni pertama atau
sering disebut pesta sambut baru adalah perayaan inisiasi di kalangan gereja
Katolik.
Dalam
perayaan ini, orang tua secara resmi menyerahkan hadiah kepada masing-masing
anaknya. Hadiah ini diberi sebagai ungkapan syukur atas kesungguhan anaknya
yang telah melewati proses persiapan panjang hingga proses inisiasi ini
berjalan baik.
Biasanya,
hadiah yang diberikan adalah Kitab Suci Injil atau buku kumpulan lagu rohani.
Tetapi di Desa Horinara, hadiah yang diberikan adalah berupa buku
berisi kumpulan cerita pendek karya Muhammad Soleh Kadir.
Penulis
buku ini ikut merasa gembira. "Terima kasih tak terhingga saya sampaikan
kepada Keluarga Besar Desa Horinara yang sudi membeli buku Kumpulan Cerpen
Wasiat Kemuhar untuk dijadikan sebagai kado Sambut Baru anak-anak di desa ini.
Special takjim buat Sahabat Ama Amber Kebelen atas niat mulia demi menggerakkan
semangat literasi ini. Kiranya baik adanya untuk kita semua." demikian
postingan Muhammad Soleh Kadir di akun medsosnya.
Muhammad
Soleh Kadir atau yang dikenal dengan nama pena Pion Ratuloly adalah penulis muda yang
karya-karyanya mulai dikenal di Flores Timur. Buku "Wasiat Kemuhar"
adalah kumpulan cerpen pertamanya yang berisi berbagai cerita pendek dengan
warna lokal kehidupan harian masyarakat setempat. (Teks dan edit: Simpet)